Kamis, 12 Mei 2022

3.1.a.9. Koneksi Antarmateri

   

Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?

Filosofi Pratap Triloka menyatakan tentang Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Ing Ngarso Sung Tulodo dalam artian kita menjadi pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan untuk teman sejawat, terutama untuk murid kita, sebagai pemimpin pembelajaran di kelas kita. Sebagai seorang pemimpin di sekolah pastinya akan menghadapi situasi di mana mengambil suatu keputusan yang banyak mengandung dilema secara Etika, dan berkonflik antara nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar.

Keputusan-keputusan yang diambil di sekolah akan merefleksikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh sekolah tersebut, dan akan menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah. maka dalam pengambilan keputusan kita harus mengikuti 9 langkah dalam pengambilan keputusan agar keputusan yang kita ambil bisa memberikan contoh pada murid kita

Ing Madya Mangun Karsa, ketika kita dalam posisi di tengah harus bisa memberikan semangat , dorongan pada murid untuk membangun karsa.Dimana karsa merupakan suatu unsur yang tidak terpisahkan dari perilaku manusia. Karsa ini pun berhubungan dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dianut oleh seseorang, disadari atau pun tidak. Nilai-nilai atau prinsip-prinsip inilah yang mendasari pemikiran seseorang dalam mengambil suatu keputusan yang mengandung unsur dilema etika.Maka kita harus memberikan semangat ataupun dorongan pada murid agar memiliki karsa yang sesuai dengan nilai-nilai atau prinsip dalam pengambilan keputusan

Tut Wuri Handayani, dibelakang dapat memberikan dorongan kinerja murid dalam mengembangkan potensinya. Koneksi dengan materi pengambilan keputusan, guru memberikan dorongan pada murid dalam mengambil keputusan untuk mengembangkan potensinya sesuai dengan bakat minatnya

Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Seorang guru memiliki nilai-nilai yang tertanam dalam dirinya sebagai seorang pendidik dan pemimpin pembelajaran. Nilai-nilai dalam diri kita sebagai guru besar pengaruhnya terhadap pengambilan suatu keputusan. Nilai ini juga akan menjadikan seorang guru bisa berpikir cepat dan tepat dalam menghadapi situasi dilema etika. Nilai dalam guru ini akan memengaruhi sikap dalam menentukan prinsip-prinsip pengambilan keputusan yang terbaik dengan mempertimbangkan kepentingan terbaik bagi banyak pihak terutama murid.

Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang guru sangatlah berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang diambilnya dalam suatu pengambilan keputusan. Ada tiga prinsip pengambilan keputusan yang pertama adalah Rule-based Thinking atau pemikiran berbasis peraturan yang kedua End-based Thingking atau pemikiran berbasis hasil akhir dan yang ketiga adalah Care-based Thingking atau pemikiran berbasis rasa peduli.

Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Coaching adalah adalah bentuk kemitraan bersama coachee untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif. Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa ada 3 makna dari coaching yaitu kemitraan, memberdayakan dan optimalisasi. 

Dengan tehnik coaching, seorang guru akan menjadi coach bagi dirinya sendiri ataupun orang lain dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil, dan melihat berbagai opsi solusi sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat. Pembimbingan yang telah dilakukan oleh pendamping praktik dan fasilitator telah membantu saya untuk dapat membuat evaluasi dan refleksi tentang praktik pengambilan keputusan yang telah saya ambil. 

Apakah keputusan tersebut sudah berpihak kepada murid dan kepentingan banyak orang atau belum. Pada proses coaching, langkah pengujian pun dapat diketahui secara jelas. Kita sebagai Coach dalam hal ini sebagai pengambil keputusan, dapat meminta penjelasan kepada coachee yang terlibat dalam permasalahan agar bisa menjadi pertimbangan bagi coachee untuk mengambil keputusan dengan cara memberikan pertanyaan pemantik yang dapat mengarahkan coachee untuk menemukan potensinya, dan melihat  berbagai opsi sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.

 

Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

Dengan mengelola dan menyadari aspek sosial emosional akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan, dengan Pengenalan emosi dapat membantu baik guru maupun murid dapat merespon terhadap kondisinya sendiri secara lebih tepat, sehingga Ketika ada bujukan moral maupun dilema etika guru bisa mengambil keputusan dengan tepat.

Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik.

Dalam studi kasus pengambilan keputusan, seorang guru harus memahami terlebih dahulu perbedaan antara bujukan moral dan dilema etika. Seorang guru harus memastikan terlebih dahulu, apakah studi kasus yang di dalamnya adalah benar vs benar atau benar vs salah. Jika studi kasus yang dianalisis adalah benar vs benar, maka guru harus menetapkan langkah pengambilan keputusan. Hal ini karena bisa dipastikan kasus tersebut termasuk dilema etika. Sedangkan apabila kasus tersebut benar vs salah berarti kasus tersebut merupakan bujukan moral. Dalam hal ini,pendidik harus dapat tegas dalam mengambil keputusan.

Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

Sebuah pengambilan keputusan yang baik dan tepat tentunya harus dilakukan secara bertahap dan menganalisis terlebih dahulu berbagai aspek. Yang pertama yang harus dipertimbangkan adalah empat paradigma Dilema etika, kemudian kita juga harus melihat prinsip pengambilan keputusan yang paling tepat dan selanjutnya keputusan tersebut haruslah diambil dengan menggunakan 9 langkah-langkah pengambilan keputusan.

Apakah kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Apakah ini kembali ke masalah perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Kesulitan-kesulitan di lingkungan Anda yang sulit dilaksanakan untuk menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini adalah masih minimnya pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki dalam menyelesaikan situasi permasalahan yang dihadapi, kurang percaya diri dalam menjalankan solusi penyelesaian atau keputusan yang telah diambil, kekhawatiran apakah keputusan yang diambil merupakan keputusan yang tepat dan dapat mengakomodasi serta tidak mencederai pihak lainnya dan yang terakhir perbedaan mindset dan sudut pandang yang menyebabkan sulitnya menemukan solusi atau kesepakatan yang dapat diterima oleh setiap pihak yang terlibat.

Kesulitan-kesulitan tersebut muncul karena terjadinya perubahan paradigma lama dan budaya sekolah yang sudah dilakukan sejak dahulu

Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita?

Keputusan yang diambil pasti akan memiliki pengaruh pada pengajaran, apabila keputusan tersebut sudah berpihak kepada murid dalam hal ini tentang pembelajaran yang dilakukan yang sudah sesuai dengan kebutuhan murid, maka hal ini akan dapat memerdekakan murid dalam belajar dan pada akhirnya murid dapat berkembang sesuai dengan potensi dan kodratnya

Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

 Sebuah keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin dalam pembelajaran tentu akan mempengaruhi bagaimana kehidupan masa depan siswa. Masa depan siswa terwujud dari tangan pendidik yang peduli, kreatif, dan inovatif. Kemajuan suatu generasi tergantung dari pendidik yang memusatkan pemikiran, memaksimalkan usaha dan potensinya serta langkahnya untuk kemajuan siswanya.  Seorang pendidik seharusnya dapat menjalankan perannya untuk menuntun siswa dalam mengeksplorasi pemikiran dan potensi yang dimiliki dalam menemukan solusi dan mengatasi permasalahan yang dihadapi. Dari proses coaching yang dilakukan dapat membantu pendidik dalam menentukan keputusan yang tepat dan efektif bagi siswa dalam rangka melejitkan dan memaksimalkan potensinya untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya masing-masing.  Keputusan yang diambil oleh seorang pendidik yang mengedepankan kepentingan siswa secara tidak langsung memberikan cerminan dan teladan bagi siswa bagaimana mereka kedepannya merespon permasalahan yang dihadapi. 

Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitan nya dengan modul-modul sebelumnya?

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran dengan modul-modul yang telah dipelajari sebelumnya merupakan suatu tidak terpisahkan untuk mencapai kemerdekaan dalam belajar pada murid, Ki Hajar Dewantara dalam menuntut segala proses dan kodrat/potensi anak untuk mencapai sebuah keselamatan dan kebahagiaan belajar, baik untuk dirinya  sendiri, sekolah maupun masyarakat. Selain itu juga dimana proses pembelajaran di seorang pendidik harus bisa melihat kebutuhan belajar pada anak serta mengelolah kompertensi social emosional dalam mengambil sebuah keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Pendekatan Coaching juga merupakan salah satu pendekatan yang  membantu siswa dalam mencari solusi atas masalahnya sendiri dan hal inilah yang merupakan salah satu trik sebagai seorang pendidik bisa mengetahui permasalahan yang dialami oleh siswa lewat pertanyaan-pemantik saat coaching. Sebagai seorang guru penggerak juga harus mengetahui permasalahan yang dialami oleh rekan sejawat dalam proses pembelajaran dan coahing dapat menemukan jawaban atas setiap pertanyaan untuk menemukan solusi maka terciptalah budaya postif pada lingkungan belajar di sekolah dan komunitas praktisi. Para pendidik yang mampu membuat keputusan sebagai pemimpin pembelajaran merupakan cita-cita guru masa depan, dan proses pengambilan keptusan berdasrakan dilema etika.


Rabu, 11 Mei 2022

Demontrasi Kontekstual

 3.1.a.7. Demontrasi Kontekstual -Pengambilan Keputusan sebagai pemimpin pembelajaran

  • Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal Anda?

Adapun hal-hal yang akan saya lakukan dalam mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang saya dapatkan di program guru penggerak adalah:

Melakukan konsultasi dan kordinasi dengan kepala sekolah sebagai pemangku kepemimpinan tentang hal-hal yang akan saya programkan dan lakukan terkait pengetahuan yang saya dapatkan di program guru penggerak

Membentuk komunitas praktisi yang merupakan wadah bagi saya untuk  melakukan pengimbasan, berdiskusi dan berkolaborasi tentang pengetahuan yang saya dapatkan di program guru penggerak.

Melakukan aksi nyata terkait pengetahuan yang saya dapatkan di program guru penggerak baik dalam proses pembelajaran dikelas ataupun dilikungan sekolah. Karena dengan memberikan bukti nyata, hal ini akan menjadi magnet tersendiri bagi rekan-rekan saya ataupun warga sekolah  untuk menerapkan secara bersama.

  • Apa langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran?

Ketika saya dihadapkan pada sebuah masalah atau situasi yang menuntut saya untuk mengambil sebuah keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran, maka langkah-langkah awal yang akan saya lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran adalah sebagai berikut:

Saya akan mengidentifikasi masalah atau situasi yang saya  hadapi, apakah masalah tersebut termasuk bujukan moral atau dilema etika dan jika itu adalah dilemma etika maka kemudian saya akan menentukan paradigma dilema etika apa yang akan saya gunakan dalam menyelesaikan masalah tersebut, apakah individu lawan masyarakat (individual vs community), kebenaran lawan kesetiaan (justice vs mercy), keadilan lawan rasa kasihan (truth vs loyalty), atau jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term).

Kemudian berdasarkan paradigma tersebut, saya akan memilih prinsip yang akan saya gunakan dalam pengambilan keputusan, apakah prinsip berpikir berbasis hasil akhir (Ends- based thinking), berpikir berbasis peraturan (Rule-based thinking), ataukah berpikir berbasis rasa peduli (Care- based thinking).

Terakhir saya akan menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.Yakni :

Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan.

Menentukan siapa saja yang terlibat.

Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan

Pengujian benar atau salah yang didalamnya terdapat uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran, uji keputusan panutan/idola

Pengujian paradigma benar lawan benar

Prinsip Pengambilan Keputusan

Investigasi Opsi Trilemma

Buat Keputusan.

Tinjau lagi keputusan Anda dan refleksikan

  • Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok, minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak lupa.

Bagi saya, kita sebagai pendidik tidak lepas dari permasalahan atau situasi yang terkadang membuat kita sulit dalam mengambil sebuah keputusan atau merupakan dilema etika baik itu dengan kepala sekolah, guru atau siswa. Untuk itu saya akan menerapkan langkah-langkah pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran secepatnya atau ketika saya dihadapkan pada situasi dilema etika baik hari ini, besok, minggu depan atau hari-hari selanjutnya berdasarkan empat paradigma dilema etika, tiga prinsip dilema etika, dan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan agar keputusan yang saya ambil memberikan dampak yang baik.

  • Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi teman diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah tepat dan efektif. 
Dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran tentunya saya tidakdapat melakukannya sendiri, saya membutuhkan orang untuk dapat menjadi teman diskusi saya dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Untuk itu, yang akan menjadi pendamping saya yang pertama adalah kepala sekolah selaku pemangku kepemimpinan yang nantinya dapat memberikan dukungan dan masukan kepada saya agar keputusan yang saya ambil sudah tepat dan efektif. Dan yang kedua adalah rekan sejawat saya yang merupakan anggota komunitas praktisi yang ada disekolah yang juga akan memberikan dukungan, masukan serta  mereka jugalah yang akan merefleksi apakah keputusan yang saya ambil sudah tepat atau belum.

Featured Post

Webinar seri 7 Berbagi Praktik Baik Sahabat Teknologi Sulbar 2023

       Kegiatan berbagai praktek baik melalui komunitas belajar Duta teknologi Provinsi Sulawesi Barat di Platform Merdeka Mengajar,  saya b...